Saturday, September 29, 2012

PBD Chapter 4 (SQL Command Line)

Membuat Fungsi/Procedure Menampilkan Bilangan Ganjil dan Genap

Sunday, September 16, 2012

Materi Manajemen Umum


MENGANALISIS  KONDISI EKSTERNAL DAN INTERNAL



PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. TELKOM  menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wire line), jasa telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular), data & internet dan network & interkoneksi baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi.

Kehadiran teknologi yang demikian nyata  menjawab berbagai kebutuhan  dan menciptakan  kegiatan  bisnis baik di sektor hilir maupun hulu. Integrasi antar Industri terlaksana (IT) dan perkembangan  Komputer menjawab berbagai kebutuhan dan menawarkan berbagai kemudahan. Beragam bentuk Iayanan dan informasi yang dibutuhkan masyarakat telah mendorong berkembangnya teknologi jaringan telekomunikasi berdasarkan kriteria yang beragam pula, seperti masalah keamanan, keandalan, kecepatan, cakupan, personalitas, portabilitas, dan harga. Maka muncul Iah teknologi-teknologi barn seperti IN, ISDN, frame relay, ATM, SDH, HFC, GSM, CDMA, ADSL hingga pada teknologi satelit. Tantangan bagi industri telekomunikasi selanjutnya adalah bagaimana menyediakan kanal informasi yang sesuai kebutuhan, murah, efisien dan andal.

Peran industri komputer, terutama industri perangkat Iunak, sangat menentukan dalam memunculkan Iayanan-Iayanan baru. Sejumlah vendor besar dalam industri perangkat Iunak dewasa ini  tengah bersaing dalarn menciptakan dan merebut pasar Iayanan-Iayanan baru berbasis IT. Disamping itu, perusahaan-perusahaan jasa di berbagai sektor tengah bersaing juga untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada para kastomemya dengan menerapkan layanan berbasis IT services.

Sedangkan industri elektronika sangat berperan dalam menghasilkan perangkat­ perangkat janngan dan terminal jasa telekomunikasi yang berkemampuan tinggi. Karaktenstik perangkat terminal jasa telekomunikasi selanjutnya sangat menentukan kepada tingkat aksesibilitas Iayanan dan tingkat pemanfaatan Iayanan oleh para penggunanya. Semua faktor pendorogn di atas  semakin cepat karena perkembangan  teknologi digital yang lebih cepat dan  kapasitas yang lebih tinggi (Sugiyono, 2002).

Perkembangan  industri  Telekomunikasi  yang demikian pesat, khususnya di Indonesia,  mulanya dihuni oleh dua pemain yaitu Telkom dan Indosat, sehingga dikenal adanya duopoli.  Namun, bersamaan dengan  munculnya  bisnis baru, persaingan antar pelaku  dalam industri  telekomunikasi menjadi lebih ketat. Persaingan ini semakin ketat dengan  keluarnya  UU No. 5 Tahun 1999, tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan usaha tidak sehat.  Sampai tahun 2008 diperkirakan ada  10 operator besar di Indonesia, dimana satu dengan  lainnya bersaing dalam berbagai bentuk produk telekomunikasi  diantaranya yang paling ketat adalah persaingan dalam bentuk pemasaran celluler phone.

 Persaingan menjadi sesuatu yang lumrah dan dibutuhkan untuk menciptakan barang dan jasa lebih efisien. Tidak mengherankan  dengan  keluarnya UU No. 5 muncul lembaga KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha)  yang menjamin bahwa antar pengusaha dilarang terjadi  kolusi dan  harga  barang dan jasa yang ditawarkan berada pada pengawasan mereka. Artinyua, KPPU punya wewenang  untuk mengatakan bahwa harga barang dan jasa di industri terlaksana misalnya terlalu mahal sehingga harus diturunkan. Hal ini telah terbukti dengan  diturunkannya harga  SMS  yang ditetapkan oleh berbagai penyedia jasa terlaksana. Menurut KPPU harga SMS  yang layak hanyalah Rp. 75 per SMS, dan ini masih termasuk mahal.  Dengan  lahirnya UU ini maka berbagai perusahaan muncul dengan  fungsi yang berbeda di industri   telekomunikasi  menjamur, bahkan perusahaan  dari luar negeri diperkenankan terlibat di Indonesia. Secara ekonomi, semakin banyak muncul pengusaha akan  menuntun harga yang ekonomis dan menjamin  terlindunginya kebutuhan perusahaan.
Kondisi demikian dihadapi oleh setiap perusahaan  di industri telekomunikasi ,  tidak terkecuali Telkom  yang merupakan perusahaan besar di Indonesia.
     Kondisi eksternal senantiasa mengalami perubahan. Pendekatan PETS (Politik, Ekonomi, Teknologi dan Sosial)  telah menciptakan  kesepatan dan sekaligus ancaman bagi Telkom.  Perkembangan  teknologi yang demikian “ajaib” misalnya telah  memungkinkan pekerjaan lebih efisien baik dari sisi waktu maupun biaya yang dikeluarkan. Akan tetapi, karena masing-masing pemain diperkanankan bahakan didorong untuk terlibat, maka  perkembangan  teknologi tidak saja menciptakan kesempatan akan tetpai juga ancaman.
Sejalan dengan visi TELKOM untuk menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di kawasan regional serta mewujudkan TELKOM Goal 3010 maka berbagai upaya telah dilakukan TELKOM untuk tetap unggul diantara pemain telekomunikasi. Hasil dari kerja keras tersebut terlihat dari jumlah pelanggan TELKOM. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2006, jumlah pelanggan TELKOM sebanyak 48,5 juta pelanggan yang terdiri dari: pelanggan telepon tidak bergerak kabel sejumlah 8,7 juta, pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel sejumlah 4,4 juta pelanggan dan 35,6 juta pelanggan jas telepon bergerak.
Pertumbuhan jumlah pelanggan TELKOM ditahun 2006 sebesar 30,73% telah mendorong kenaikan pendapatan usaha TELKOM dalam tahun 2006 sebesar 23% dibanding tahun 2005. Saham TELKOM per 31 Desember 2006 dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebanyak 51,19% dan pemegang saham publik 48,81% yang terdiri dari 45,54% investor asing dan 3,27% investor lokal. Semenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2006 sebesar  U$ 22,6 Miliar.
Dibanding dengan  kondisi tahun 2007 diketahui bahwa jumlah pelanggan telepon seluler di Indonesia selama tahun 2007 mencapai 96,41 juta nomor. Ini berarti tumbuh sekitar 51 persen dibanding tahun 2006 yang hanya 63,8 juta nomor. Pertumbuhan pelanggan seluler dan FWA ini menandai bahwa Indonesia mencatat prestasi luar biasa di dalam mengejar ketertinggalan di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi (Information and Communication Technology/ICT). Demikian dikemukakan Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh di Jakarta, Kamis (31/1). Membandingkan kondisi di atas dapatlah diketahui bahwa  Telkom adalah pemimpin pasar.
Tidak heran kalau dengan  kondisi  demikian menciptakan keunggulan bagi Telkom dan menciptakan berbagai prestasi. Hasil upaya tersebut tercermin dari market share produk dan layanan yang unggul di antara para pemain telekomunikasi. Selama tahun 2006 TELKOM telah menerima beberapa penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri, di antaranya The Best Value Creator, The Best of Performance Excellence Achievement, Asia’s Best Companies 2006 Award dari Majalah Finance Asia.
Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, saat ini TELKOM menjadi model korporasi terbaik Indonesia.


PBD Chapter 1 (Three-tier)



Three-tier adalah sebuah arsitektur improvisasi disain dengan menambahkan sebuah tingkatan (tier) sebagai middle tier sebagai business object. Untuk membayangkan penerapan 3-tier dalam kehidupan sehari-hari yang mungkin paling sering Anda temui adalah penerapan Internet ataupun Intranet.

Thursday, September 13, 2012

RESUME PERISAN 1 OKTOBER 2011



      Seperti biasa setiap hari sabtu kampus STIKOM Surabaya mengadakan berbagai kegiatan yang siap untuk diselenggarakan dan biasa dipanggil dengan sebutan perisan/sabtuan. Pada pertemuan kali ini, tentunya akan diselenggarakan kegiatan seminar yang membahas tentang komunikasi dan motivasi dalam bekerja. Setelah apel pagi, tidak menunggu lama, para maba digiring untuk masuk ke ruang SG untuk menghadiri acara seminar yang pertama yaitu motivasi dalam bekerja. Bapak Hari Widianto merupakan pembicara dalam seminar kali ini. Banyak sekali pelajaran yang dapat saya ambil dari berbagai wise word atau quotes yang diberikan, diantaranya yaitu :

RESUME PERISAN 1 OKTOBER 2011


          :* :* :* Seperti biasa setiap hari sabtu kampus STIKOM Surabaya mengadakan berbagai kegiatan yang siap untuk diselenggarakan dan biasa dipanggil dengan sebutan perisan/sabtuan. Pada pertemuan kali ini, tentunya akan diselenggarakan kegiatan seminar yang membahas tentang komunikasi dan motivasi dalam bekerja. Setelah apel pagi, tidak menunggu lama, para maba digiring untuk masuk ke ruang SG untuk menghadiri acara seminar yang pertama yaitu motivasi dalam bekerja. Bapak Hari Widianto merupakan pembicara dalam seminar kali ini. Banyak sekali pelajaran yang dapat saya ambil dari berbagai wise word atau quotes yang diberikan, diantaranya yaitu :

Monday, September 10, 2012

Pribadi Berkualitas



Banyak Seminar yang saya hadiri selama hidup saya, dan untuk kali ini saya akan berbagi apa yang telah saya dapatkan untuk kalian semua, dengan tema Pribadi yang Berkualitas. Sekilas makna 'pribadi berkualitas' agak sedikit kabur. Apa standar untuk berkualitas ? Seperti apa pribadi berkualitas itu ? Pertanyaan yang paling fundamental adalah bagaimana untuk bisa menjadikan diri sebagai pribadi berkualitas ?

 

Helly