Banyak Seminar yang saya hadiri selama hidup saya, dan untuk kali ini saya akan berbagi apa yang telah saya dapatkan untuk kalian semua, dengan tema Pribadi yang Berkualitas. Sekilas makna 'pribadi berkualitas' agak sedikit kabur. Apa standar untuk berkualitas ? Seperti apa pribadi berkualitas itu ? Pertanyaan yang paling fundamental adalah bagaimana untuk bisa menjadikan diri sebagai pribadi berkualitas ?
Kualitas diri ditentukan oleh diri kita sendiri. Tidak dapat dipungkiri jika faktor lingkungan merupakan hal yang ikut mempengaruhi kualitas diri. Meskipun demikian, semuanya berpaling lagi kepada diri sendiri untuk menaklukan lingkungan sekitar.
Menurut arti katanya kualitas berarti tingkat baik buruknya sesuatu. Sementara pribadi berkualitas dapat dipahami sebagai bentuk tingkah laku yang baik sehingga jadi teladan bagi orang lain. Perlu diingat untuk menjadi teladan tidaklah mudah. Harus memperbaiki diri sendiri dulu baru bisa menjadi teladan yang baik bagi orang lain. Menjadi pribadi yang berkualitas tentu bukanlah hal mudah, dari itulah diperlukan sebuah komitmen dan upaya yang tepat untuk mencapai itu semua. Untuk menjadi pribadi yang berkualitas, maka seseorang harus bisa mengenalidan meningkatkan potensi dirinya secara maksimal. Untuk menjadi pribadi yang cemerlang atau berkualitas maka harus menerapkan 4Q dalam kehidupan sehari-harinya secara seimbang. 4Q itu adalah Spiritual Quotients, Physical Quotients, Emotional Quotients, Intellectual Quotients.
Menjadi Pribadi menarik karena kualitas :
- Cintai dirimu sendiri
- Memperluas wawasan
- Melakukan aktifitas baru
- Temui orang-orang baru dan asah social skill
Tidak bisa dipungkiri bahwasanya kita sebagai manusia adalah makhluk yang tidak sempurna. Bahkan mereka yang mengklaim diri paling sempurna pun pasti memiliki kekurangan juga. Tinggal bagaimana kemudian kita menyikapi kekurangan ini.
Sebagian orang mungkin memilih untuk fokus pada kekurangan yang dimiliki. Kerjanya dari hari ke hari hanya terus mengeluh kekurangan yang ada di dalam dirinya. Lupa bahwa nikmat yang diberikan Tuhan pada dirinya, di luar kekurangan dirinya, masih banyak. Lupa untuk bersyukur. Hidupnya pun terasa bagai siksaan demi siksaan. Tidak bisa dinikmati sedikitpun. Namun ada sebagian lagi yang kemudian memilih untuk menerima kekurangan yang ada di dalam dirinya. Betapapun hal itu sangat mengganggunya, ia tetap berusaha untuk mencintai dirinya sendiri. Orang inipun banyak bersyukur karena dia menyadari masih banyak hal-hal lain yang bisa dikembangkan dan menjadi kekuatan sekaligus pembeda dirinya dengan orang lain. Dengan kata lain, ia fokus pada solusi bukan pada masalahnya,
Jangan berhenti untuk terus mengupgrade diri agar lebih baik lagi dari waktu ke waktu
KATAKAN YA ... AKU PASTI BISA ... !!!
0 comments:
Post a Comment